Dura-Europos (bahasa Yunani: Δοῦρα Εὐρωπός; juga ditulis "Dura Europas" atau "Dura Europus") adalah suatu tempat di Suriah di mana ditemukan reruntuhan sinagoga kuno pada tahun 1932. Fase terakhir pembangunannya adalah tahun 244 M seperti tertulis dalam prasasti bahasa Aram yang ada di sana. Dengan demikian merupakan salah satu sinagoga tertua di dunia. Keunikannya adalah penggalian arkeologi menemukan bangunan ini diawetkan hampir utuh, dan di dalamnya terdapat sejumlah besar lukisan dinding (fresco) yang menggambarkan kisah-kisah Alkitab. Semua fresco ini dipamerkan di Museum Nasional Damaskus, Damaskus, Suriah.
Dura-Europas merupakan kota garisun dan perdagangan di tepi sungai Efrat, dan biasanya di batas antara Kekaisaran Romawi Timur dan Kekaisaran Parthia serta akhirnya Kekaisaran Sassaniyah dari Persia. Kota ini berpindah-pindah tangan beberapa kali tetapi dikuasai Kerajaan Romawi sejak tahun 165. Sebelum Persia menghancurkan kota ini pada tahun 256-257, sebagian sinagoga yang berbatasan dengan tembok utama kota ini tampaknya diambil alih dan ditimbun dengan pasir sebagai tindakan pertahanan. Kota ini ditinggalkan setelah direbut dan tidak pernah dihuni lagi. Tembok-tembok sebelah bawah dari kamar-kamarnya tetap terkubur dan masih utuh sampai diekskavasi. Sewaktu digali, juga ditemukan sejumlah lukisan dinding dari tempat ibadah Kristen dan Mithraisme, serta potongan teks Kristen dalam bahasa Ibrani.
</center> |
~ 300 SM Dura didirikan oleh Seleukia sebagai sebuah benteng[+187 tahun] ~ 113 SM Parthia merebut Dura~ 65-19 SM Tembok kota dibangun, termasuk sejumlah menara[+80 tahun] ~ 33 SM Dura menjadi suatu pusat administrasi provinsi dari Parthia[+16 tahun] c. 17-16 SM Palmyrene Gate dibangun[+133 tahun] 116 M Trajan merebut Dura. Gerbang kemenangan dibangun[+5 tahun] 121 M Parthia merebut Dura kembali[+39 years] 160 M Gempa bumi[+4 tahun] 164 M Romawi di bawah Lucius Verus menguasai Dura kembali~ 168-171 M Mithraeum pertama kali dibangun~ 165-200 M Rumah diubah menjadi sinagoga[+47 tahun] '~ 211 M Dura menjadi koloni Romawisetelah 216 M Tembok besar dibangun lebih tinggi[+13 tahun] ~ 224 M (Parthians defeated by Sassaniyah)~ 232-256 M Rumah diubah menjadi suatu kapel Kristen dan didekorasi[+14 tahun] 238 M Graffito (tulisan tembok) yang menyatakan "Orang Persia turun ke atas kita" ditulis[+2 tahun] ~ 240 M Mithraeum dibangun kembali~ 244-254 M Lukisan di sinagoga[+13 tahun] 253 M Serangan Sassaniyah pertamasetelah 254 M Defensive embankment dibangun untuk memperkuat tembok kota[+3 tahun] 256-257 M Dura direbut oleh pasukan raja Sassaniyah, Shapur I, yang mendeportasi penduduknyat |
Asal mulanya sebuah benteng, didirikakn pada tahun 303 SM dengan nama Dura oleh Kekaisaran Seleukia pada persimpangan jalur perdagangan timur-barat dan jalur perdagangan yang menyusuri sungai Efrat. Dura mengontrol penyeberangan sungai pada jalur antara kota-kota yang baru didirikan, Antiokhia dan Seleucia on the Tigris. Pembangunannya kembali sebagai suatu kota besar mengikuti pola Hippodamia, dengan blok-blok persegi panjang dibatasi oleh jalan-jalan bersilangan melingkari suatu pusat agora besar, yang secara formal diletakkan pada abad ke-2 SM. Pandangan tradisional Dura-Europos sebagai suatu kota karavan besar menjadi berkembang setelah penemuan pabrik-pabrik lokal dan jejak-jejak hubungan erat dengan Palmyra (James). Sebaliknya, Dura Europos berkembang karena perannya sebagai ibukota regional.
Pada tahun 113 M, Kekaisaran Parthia dari Iran menguasai Dura-Europos, dan bertahan di sana, dengan satu jeda singkat, sampai tahun 165 M, ketika direbut oleh orang Romawi. Periode Parthia merupakan suatu tahap perluasan di Dura Europos— suatu perluasan yang didorong oleh ditinggalkannya fungsi kota sebagai kota militer. Semua ruang yang tertutup tembok lambat laun dihuni, dan menetapnya penduduk baru dengan nama Semitik dan Iran bersama-sama keturunan penduduk koloni Makedonia asal menambah jumlah penduduk, sehingga menjadi beragam budaya, sebagaimana dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti dalam bahasa Yunani, Latin, Aram, Ibrani, Suryani, Hatria, Palmyrene, Persia tengah, Parthia, dan Safaitik. Pada akhir abad ke-1 SM, menjadi benteng terdepan dari Kekaisaran Parthia.
Keberadaan Dura-Europos sudah lama diketahui dari sumber literatur. Baru diketemukan kembali oleh "Wolfe Expedition" Amerika Serikat pada tahun 1885, ketika Palmyrene Gate difoto oleh John Henry Haynes.
Tentara Britania di bawah Kapten Murphy setelah Perang Dunia I dan Revolusi Arab juga menyelidiki reruntuhan itu. Pada tanggal 30 Maret 1920, seorang prajurit menggali sebuah trench ketika menemukan suatu lukisan dinding segar dan indah. Arkeolog Amerika Serikat James Henry Breasted, ketika itu di Baghdad, segera dikabari. ekskavasi besar dilakukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh tim Perancis dan Amerika Serikat. Arkeologi pertama mengenai situs itu, dilakukan oleh Franz Cumont dan dipublikasikan pada tahun 1922-23, mengidentifikasi situs itu dengan Dura-Europos, dan menemukan sebuah kuil, sebelum permusuhan berkembang lagi di daerah itu sehingga tertutup untuk arkeologi. Kemudian, penggalian dilakukan lagi di bawah Michael Rostovtzeff sampai tahun 1937, ketika dana habis dan hanya sebagian ekskavasi dipublikasikan serta pecahnya Perang Dunia II menghentikan pekerjaan. Sejak tahun 1986 ekskavasi dilanjutkan dengan upaya bersama Perancis-Suriah di bawah arahan Pierre Leriche.
Sinagoga Yahudi terletak pada tembok barat antara menara 18 dan 19. Tahap pembangunan terakhir diketahui tarikhnya dari suatu prasasti bahasa Aram, yaitu tahun 244. Merupakan yang terlestarikan paling baik di antara banyak sinagoga kuno dari zaman itu yang telah digali oleh para arkeolog. Pelestarian yang baik dikarenakan pengisian tanah pada bangunan itu untuk memperkuat pertahanan kota melawan serangan tentara