Gunung Lushan (庐山 Lúshān; secara harafiah: "Gunung Lu") adalah sebuah gunung di Republik Rakyat Cina, tepatnya di sebelah selatan kota Jiujiang di provinsi Jiangxi, dekat Danau Poyang. Puncak tertingginya adalah "Puncak Dahanyang" memiliki ketinggian 1,5 km di atas permukaan laut. Kawasan gunung ini sangat menarik pengunjung terutama wisatawan domestik.
- Kota wisata terkenal yang juga bernama Lushan berada di
perbatasan taman nasional yang mengelilingi kawasan tersebut.
- Di sebelah barat laut terdapat lokasi dimana Hui-yuan
mendirikan Tanah Buddhis tahun 402, dengan kuil Donglin sebagai
pusatnya.
- Taman Geologi Nasional Lushan adalah salah satu dari lokasi
warisan dunia UNESCO. Di situ terdapat salah satu formasi bebatuan
terbaik di dunia yang dibentuk dari sekitar 2,5 juta tahun yang
lalu.
- Kebun raya Lushan memiliki lokasi ribuan spesies tumbuhan.
- Tepat di bawah "Puncak Lima Orang tua" terdapat "Akademi Gua
Rusa Putih" (nama diambil dari Li Bo yang memelihara rusa di tempat
itu). Lokasi tersebut merupakan salah satu institut yang
mempelajari Cina kuno tertua.
- Di sebelah barat terdapat apa yang dinamakan "Jalur Bunga" yang
menjadi sumber inspirasi dari Bai Juyi, sastrawan terkenal yang
hidup pada masa Dinasti Tang.
- Di antara Sungai Yangtze dan Danau Poyang terdapat Danau
Tianchi, Lembah Jingxiu dan Danau Lulin. Di sebelah baratnya
terdapat Museum Lushan yang memiliki koleksi seni dari berbagai
zaman Cina kuno seperti berbagai kaligrafi dari Dinasti Tang,
lukisan dari Dinasti Ming dan Dinasti Qing.
- Di tengah-tengahnya (di antara ketiga puncaknya) berada pada
ketinggian 1 km di atas permukaan laut, terdapat kota
"Guling".
Lushan
dalam aspek lain
Lushan terkenal dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Cina
terutama sastra. Banyak sekali karya-karya sastra yang ditulis
diilhami oleh Lushan atau yang menceritakan tentang Lushan.
Salah satu yang terkenal adalah Lushan dalam peribahasa Cina,
seperti:
- Lushan zhen mian mu (廬山真面目), berarti harfiah wajah asli Lushan,
menunjuk kepada sesuatu yang jarang kelihatan namun mengundang
banyak perhatian. Ini didasarkan kepada kenyataan bahwa puncak
Gunung Lu ini sangat jarang kelihatan karena senantiasa diliputi
oleh awan dan kabut tebal.