Aula utama berada di tengah-tengah, diapit oleh ruang utara dan ruang selatan. Di dalam aula utama diletakkan patung Lincoln sedang duduk bermenung seorang diri. Patung ini diukir oleh Piccirilli Bersaudara di bawah pengawasan pematung bernama Daniel Chester French. Pekerjaan pembuatan patung ini memakan waktu empat tahun hingga selesai. Patung Lincoln awalnya direncanakan hanya setinggi 3.0 m, namun diperbesar setelah melalui pertimbangan lebih lanjut. Setelah jadi, hasilnya berupa patung setinggi 5.8 m dari kepala hingga kaki. Patung ini berukuran sangat besar, andaikan patung ini berdiri, maka tingginya akan mencapai 8.5 m. Lebar patung ini sama dengan dengan tingginya. Patung ini dibuat dari pahatan marmer Georgia, berat keseluruhannya 159 ton dan harus diangkut dalam 28 bagian terpisah.
Patung ini diletakkan di atas penyangga berbentuk persegi panjang dari marmer Tennessee dengan ukuran tinggi 3.0 m, lebar 4.9 m, dan kedalaman 5.2 m. Tepat di bawahnya diletakkan alas, juga dari marmer Tennessee yang berukuran panjang kira-kira 10.5 m, lebar 8.5 m, dan tinggi 0.17 m. Lengan Lincoln bersandar pada lengan kursi berlambang fases Romawi, sebuah sentuhan halus yang mengaitkan patung ini dengan tema Kaisar Agustus (dan kekaisarannya) serta (obelisk dan monumen penguburan) khas Washington Mall. Pada dinding di belakangnya, patung ini dengan tidak mencolok dibatasi oleh dua pilaster, satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan. Di antara kedua pilaster dan di atas kepala Lincoln diukir sebuah epitaf hasil karya Royal Cortissoz.
Dari bentuk patung ini tercipta dua legenda urban. Ada orang yang mengatakan kalau wajah Jenderal Robert E. Lee dipahat di bagian belakang kepala Lincoln, menghadap ke seberang Sungai Potomac, ke arah bekas rumahnya di Arlington House yang sekarang berada dalam kompleks Pemakaman Nasional Arlington. Legenda populer lainnya mengatakan jari-jari tangan pada patung ini membuat inisial nama Abraham Lincoln dengan memakai bahasa isyarat. Tangan kiri Lincoln membuat huruf "A" dan tangan kanannya membuat huruf "L". Dinas Taman Nasional Amerika Serikat membantah kedua legenda tersebut di atas.
Meskipun demikian, menurut sejarawan Gerald Prokopowicz, walaupun tidak ada bukti pematung Daniel Chester French sengaja membuat jari-jari Lincoln pada patung memperlihatkan bahasa isyarat untuk inisial nama Abraham Lincoln, mungkin saja French membuatnya dengan sengaja. Ia memang menguasai Bahasa Isyarat Amerika, dan punya sebuah alasan untuk melakukannya, yaitu memberikan penghormatan kepada Lincoln atas jasanya menandatangani undang-undang federal yang memberi wewenang kepada Universitas Gallaudet, sebuah universitas untuk tuna rungu, untuk memberikan gelar perguruan tinggi. Terbitan National Geographic Society berjudul "Pinpointing the Past in Washington, D.C." menyatakan bahwa Daniel Chester French memiliki seorang anak laki-laki yang tuli dan French terbiasa dengan bahasa isyarat. Berdasarkan pengamatan sejarawan James A. Percoco, meski tidak ada dokumen yang masih ada menunjukkan bahwa French sengaja mengukir kedua tangan Lincoln untuk membentuk huruf "A" dan "L" dalam Bahasa Isyarat Amerika, "Saya pikir Anda dapat memutuskannya sendiri bahwa sepertinya masuk akal untuk mengambil kesimpulan mengenai kedua tangan tersebut."
Menurut Sandage (1993), Memorial Lincoln telah menjadi tempat suci secara simbolis, khususnya untuk gerakan Hak-Hak Sipil. Pada tahun 1939, organisasi Daughters of the American Revolution atas pertimbangan warna kulit, menolak memberi izin kepada penyanyi kontralto Afrika-Amerika Marian Anderson untuk tampil di hadapan penonton terdesegregasi di Constitution Hall. Marian Anderson adalah superstar internasional pada tahun 1030-an. Atas saran Eleanor Roosevelt (istri Presiden Franklin D. Roosevelt), Harold L. Ickes, dan Menteri Dalam Negeri, Marian Anderson tampil menyanyi di tangga Memorial Lincoln pada hari Minggu Paskah tahun 1939 di hadapan 70.000 penonton yang hadir dan pendengar radio di seluruh Amerika.
Pada 28 Agustus 1963, lapangan Memorial Lincoln dijadikan tempat Pawai di Washington untuk Pekerjaan dan Kebebasan, kulminasi Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika. Menurut perkiraan, pawai ini diikuti oleh sekitar 250.000 orang, dan berpuncak pada pidato bersejarah "I Have a Dream" di hadapan memorial yang dibangun untuk menghormati presiden yang menyatakan Proklamasi Emansipasi 100 tahun sebelumnya. Kepolisian District of Columbia juga memuji pemilihan lokasi tersebut karena dikelilingi air dari tiga sisi dan bila terjadi insiden, dapat mudah diisolasi. Dua puluh tahun kemudian pada 28 Agustus 1983, massa kembali berkumpul untuk Peringatan 20 Tahun Mobilisasi untuk Pekerjaan, Perdamaian, dan Kebebasan, untuk merenungkan kembali kemajuan hak-hak sipil yang telah diperoleh orang Afrika-Amerika dan komitmen terhadap perbaikan ketidakadilan yang terus berlangsung. Pidato "I Have a Dream" telah menjadi bagian dari sejarah Memorial Lincoln. Pada titik di tempat King berdiri, lantai pelataran anak tangga ke-18 di bawah patung Lincoln, diukir pada tahun 2003 sebagai peringatan 40 tahun peristiwa ini.
Memorial Lincoln setiap tahunnya kira-kira dikunjungi enam juta orang. Pada tahun 2007, Memorial ini masuk ke peringkat ke-7 Daftar Arsitektur Favorit Amerika yang disusun American Institute of Architects. Memorial ini buka untuk umum 24 jam sehari. Pengunjung tidak dipungut bayaran.
Dari tahun 1959 hingga 2008, gambar Memorial Lincoln menghiasi sisi belakang uang logam satu sen Amerika Serikat yang sisi depannya bergambarkan potret dada Lincoln. Patung Lincoln bisa dilihat pada gambar monumen. Uang logam ini dikeluarkan untuk memperingati 150 tahun kelahiran Lincoln.
Memorial ini juga dijadikan gambar sisi belakang uang kertas lima dolar Amerika Serikat. Sisi depan uang kertas ini adalah potret Lincoln.
Catatan kaki
Bibliografi